Melaksanakan Strategi P5RA Jenjang RA MI MTS MA Juknis 2024

Melaksanakan Strategi P5RA Jenjang RA MI MTS MA Juknis 2024
Melaksanakan Strategi P5RA Jenjang RA MI MTS MA Juknis 2024

Mengawali Kegiatan P5RA

1. Asesmen Awal

Asesmen awal terhadap kemampuan peserta didik dilakukan sejak awal perencanaan untuk:

  • menyesuaikan pemilihan dimensi dengan karakteristik madrasah dan kebutuhan peserta didik.
  • menentukan elemen dan subelemen yang akan dipilih menjadi tujuan projek, serta mengidentifikasi capaian dimensi yang sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Asesmen awal dapat merujuk ke data rapor pendidikan namun harus diperkuat dengan observasi oleh pendidik dan tenaga kependidikan terhadap perilaku peserta didik/diselaraskan dengan visi misi madrasah/dengan cara lainnya. Hasil asesmen awal ini dapat menjadi dasar untuk menyusun projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil ’alamin (P5RA).

2. Strategi Memulai Kegiatan P5RA

Pelaksanaan projek dapat diawali dengan mengajak peserta didik melihat situasi nyata yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari (menghadirkan situasi nyata di kelas). Mengawali dengan mengamati realitas faktual dalam keseharian dapat memancing perhatian dan keterlibatan peserta didik sejak pertama kali kegiatan digulirkan.

a. Strategi 1: Memulai dengan pertanyaan pemantik

Pertanyaan pemantik dalam kegiatan projek adalah pertanyaan yang dapat memancing ketertarikan dan rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan ini mendorong peserta didik untuk melakukan eksplorasi lebih lanjut atau melakukan proses inkuiri untuk menjawabnya. Oleh karenanya pertanyaan ini harus berjenis pertanyaan terbuka (open-ended question) yang jawabannya tidak tersedia di buku atau internet.

Tema Projek profil Topik Pertanyaan Pemantik
Perubahan iklim Pengolahan sampah Apa yang kamu ketahui tentang proses dari setiap sampah yang kita produksi sehari-hari? Apakah dapat diolah kembali menjadi barang berguna?
Rekayasa dan Teknologi Energi alternatif Bagaimana memanfaatkan potensi tenaga angin yang tinggi di lingkungan kita untuk membuat sumber energi alternatif yang ramah lingkungan?

b. Strategi 2: Memulai dengan permasalahan autentik

Permasalahan autentik adalah permasalahan nyata yang dialami oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Tema Permasalahan
Gaya Hidup Berkelanjutan Kebakaran hutan, polusi kendaraan (tergantung muatan lokal)
Kearifan Lokal Dampak negatif modernisasi
Bhinneka Tunggal Ika Radikalisme, toleransi antar umat beragama
Bangunlah Jiwa dan Raganya Perundungan, kesehatan mental di tengah pandemi

Mengoptimalkan Kegiatan P5RA

1. Asesmen Formatif

Asesmen formatif bertujuan untuk memahami proses perkembangan belajar peserta didik seiring berjalan dalam mencapai subelemen yang menjadi tujuan projek.

Asesmen formatif juga dapat dilakukan secara formal maupun informal. Kekhasan utama asesmen formatif adalah selalu ditindaklanjuti dengan pemberian umpan balik kepada peserta didik. Asesmen formatif dapat dilakukan melalui teknik pengamatan, penugasan, penyusunan portofolio, dan sebagainya.

Sementara instrumen yang digunakan juga beragam, mencakup lembar pengamatan, daftar cek, rubrik, lembar kerja, lembar refleksi, set soal, dan sebagainya. Pendidik dapat menggunakan beragam teknik dan instrumen asesmen untuk mengamati perkembangan peserta didik sepanjang proses pembelajaran, namun hindari menggunakan terlalu banyak instrumen tes atau memberikan penugasan yang terlalu memberatkan peserta didik.

Tujuan (Subelemen):

  • Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman budaya di sekitarnya; serta menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam membentuk identitas dirinya (berkebinekaan global).
  • Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya (kreatif).
  • Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama (bergotong-royong).

Untuk mencapai tujuan-tujuan di atas, beragam teknik dan instrumen asesmen yang dapat digunakan dalam mengamati perkembangan peserta didik di sepanjang proses pembelajaran, misalnya:

Teknik Asesmen Instrumen Asesmen
Pengamatan kemampuan peserta didik menceritakan kembali secara lisan informasi yang didapat Daftar cek atau rubrikasi penilaian
Pengamatan kemampuan peserta didik berpendapat dalam diskusi kelompok tentang keragaman budaya Daftar cek
Penugasan: peserta didik mengisi lembar kerja berkelompok untuk mengidentifikasi ragam budaya di lingkungan Daftar cek atau lembar tugas berkelompok
Penugasan: peserta didik mengisi lembar refleksi yang mengaitkan antara budaya di sekitar dengan identitas/karakter dirinya Lembar refleksi

Contoh Tindak Lanjut

Hasil asesmen: Pendidik mengidentifikasi bahwa peserta didik A masih kesulitan untuk berpendapat dalam diskusi kelompok.

Opsi tindak Lanjut:

  • Pendidik membuka ruang lain sebagai opsi peserta didik untuk berpendapat. Misalnya: menuliskan pendapat di kertas kecil. Tindak lanjut ini akan efektif untuk membangun rasa percaya diri/keberanian peserta didik untuk berpendapat dalam kelompok.
  • Pendidik perlu mendampingi peserta didik dalam diskusi kelompok bila terindikasi ia kesulitan memahami lingkup bahasan diskusi atau merespons pernyataan teman dalam kelompok.

2. Strategi Mengoptimalkan Pelaksanaan P5RA

Dalam pelaksanaan projek, peserta didik merupakan subjek, sehingga keaktifan dalam setiap aktivitasnya sangat berarti dalam pembentukan karakter. Adapun beberapa contoh strategi mengoptimalkan pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

Strategi Contoh strategi / nilai kerja / tindakan
Mendorong Keterlibatan Belajar Peserta Didik
  • Membangun ikatan (bonding) dengan peserta didik. Pendidik dapat berposisi sebagai teman belajar peserta didik yang memiliki kedekatan secara personal.
  • Memberikan tantangan secara bertahap. Pendidik diharapkan dapat memecah tahapan kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik dan menyesuaikan tingkat kesulitannya. Hal ini ditujukan agar peserta didik dapat merasakan keberhasilan-keberhasilan kecil sehingga mereka merasa mampu dan percaya diri.
  • Memelihara rasa ingin tahu. Rasa ingin tahu (curiosity) adalah bahan bakar utama untuk menjaga konsistensi keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran.
  • Melakukan refleksi secara berkala. Kegiatan refleksi adalah aktivitas penting yang diperlukan untuk menggenapkan proses belajar yang sedang dilakukan peserta didik. Pendidik dapat mengupayakan kegiatan refleksi secara berkala, baik melalui dialog verbal atau tertulis, juga baik dilakukan secara individu atau berkelompok.
  • Pada Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK): Pendampingan, Pengulangan dan Pembiasaan. Berkembangnya potensi dan tumbuhnya karakter serta kebiasaan baik, khususnya pada peserta didik berkebutuhan khusus, tidak lepas dari pendampingan, pengulangan, dan pembiasaan yang dilakukan, baik di madrasah maupun di rumah. Pada dasarnya, prinsip dalam melakukan pendampingan meliputi: (1) Pengenalan keunikan karakteristik peserta didik berkebutuhan khusus, (2) Fokus dan percaya pada potensi yang masih dapat dikembangkan, (3) Memperlakukan peserta didik setara dengan orang lain pada umumnya, dan (4) Pelibatan orang tua atau keluarga dalam praktik pendampingan, pengulangan, dan pembiasaan.
Menyediakan Ruang dan Kesempatan untuk Berkembang
  • Melakukan dialog reflektif. Membiasakan forum refleksi untuk saling memberikan pendapat terkait keberlangsungan kegiatan projek profil.
  • Memberikan suara dan menentukan pilihan. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk dapat ikut terlibat dalam mengembangkan aktivitas projek profil serta menentukan target dan hasil akhir yang ingin dicapai.

Mengakhiri Rangkaian Kegiatan P5RA

1. Asesmen Sumatif

Asesmen sumatif bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik menunjukkan kemampuannya dalam mencapai tujuan projek. Asesmen sumatif dilakukan secara formal. Kekhasan utama asesmen sumatif projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil 'alamin adalah dilakukan melalui asesmen autentik atau asesmen kinerja.

Untuk menyelesaikan asesmen kinerja, peserta didik perlu memiliki waktu yang cukup sehingga memerlukan beberapa kali pertemuan menjelang akhir projek. Madrasah dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan kemampuannya dalam berbagai cara, misalnya dalam bentuk melakukan aksi atau mengekspresikan/menuangkan pemikiran dalam bentuk karya.

Contoh Pelaksanaan Asesmen Sumatif

Tujuan (Sub elemen):

  • Mengidentifikasi dan mendeskripsikan keragaman budaya di sekitarnya; serta menjelaskan peran budaya dan bahasa dalam membentuk identitas dirinya (berkebinekaan global).
  • Mengembangkan gagasan yang ia miliki untuk membuat kombinasi hal yang baru dan imajinatif untuk mengekspresikan pikiran dan/atau perasaannya (kreatif).
  • Memahami informasi dari berbagai sumber dan menyampaikan pesan menggunakan berbagai simbol dan media secara efektif kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama (bergotong-royong).

Aktivitas asesmen: Sebagai pelaku budaya, peserta didik bertugas meneliti keragaman budaya yang membentuk identitas dirinya dan mengembangkan ide untuk mempromosikan topik budaya dan identitas diri kepada warga madrasah. Peserta didik dan pendidik dapat menyepakati untuk memilih satu atau beberapa kegiatan berikut:

Melakukan Aksi Membuat Karya
  • Melakukan kampanye keberagaman budaya dan bahasa daerah untuk membangun kesadaran identitas diri.
  • Menampilkan hasil kreasi akulturasi budaya dan identitas diri.
  • Memfasilitasi kegiatan dialog mengenai bagaimana keberagaman budaya membentuk identitas diri.
  • Menampilkan ide pengaruh budaya terhadap identitas diri melalui tarian yang memadukan unsur-unsur khas dari berbagai daerah.
  • Menampilkan pertunjukan teater dengan topik budaya dan identitas diri
  • Membuat media visual kampanye keberagaman budaya dan bahasa daerah di sekolah untuk membangun kesadaran identitas diri.
  • Menulis esai tentang isu keberagaman budaya dan pengaruhnya terhadap diri.
  • Menulis refleksi mengenai bagaimana keberagaman budaya membentuk identitas diri.
  • Membuat media edukatif dalam bentuk maket, tulisan, video, poster, siniar, dan sebagainya mengenai pengaruh budaya terhadap identitas diri.
  • Menyajikan ide pengaruh budaya terhadap identitas diri melalui kreasi perpaduan motif kain tradisional.

2. Refleksi Tindak Lanjut

Pelaksanaan refleksi belajar sebenarnya tidak hanya dilakukan di akhir kegiatan projek profil, namun di tengah pelaksanaan projek profil secara berkala. Dalam hal ini refleksi yang dilakukan adalah refleksi akhir projek profil untuk membahas proses berjalannya projek profil secara keseluruhan.

Sebagai bentuk dari refleksi tindak lanjut, kegiatan refleksi ini juga memiliki proyeksi ke belakang (apa yang sudah dilakukan) dan ke depan (apa yang akan dilakukan setelah ini). Refleksi dapat dilakukan secara verbal maupun tertulis. Jika dilakukan secara verbal, pendidik harus memastikan semua peserta didik dapat melakukan refleksi secara merata.

Refleksi yang efektif biasanya distimulasi oleh pertanyaan-pertanyaan. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan stimulan yang dapat diajukan kepada peserta didik:

  • Apa yang saya rasakan setelah melaksanakan projek ini?
  • Apakah saya sudah berhasil mencapai tujuan belajar dari projek ini? Apa buktibuktinya?
  • Bagaimana upaya yang sudah saya lakukan selama melaksanakan aktivitas projek ini?
  • Apa saja tantangan yang saya alami? Apa yang biasanya saya lakukan untuk menghadapinya?
  • Jika diberi kesempatan untuk mengulang projek ini, apa yang bisa saya perbaiki agar bisa lebih optimal?
  • Apa perbaikan yang akan saya lakukan agar bisa lebih optimal mengikuti kegiatan projek selanjutnya?
  • Apa kemampuan atau keterampilan baru yang berhasil saya kembangkan?
  • Apa kemampuan yang ingin saya kembangkan di tema selanjutnya?
  • Apa yang harus saya lakukan untuk membuat tindak lanjut atas projek ini?
  • Bagaimana cara saya berkomitmen untuk bisa menerapkan hasil projek ini dalam keseharian?

Untuk lebih lengkap tentang pelaksanaan Strategi P5RA ini, anda bisa mengunduh panduannya pada link berikut ini:

Download Panduan P5RA

Selain peserta didik, pendidik juga perlu melakukan refleksi untuk menutup kegiatan projek secara keseluruhan sebelum membuat pelaporan hasil belajar. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang dapat digunakan sebagai panduan:

  • Apa yang saya rasakan terkait projek ini?
  • Apakah projek yang dilaksanakan sudah berhasil menguatkan pencapaian kompetensi profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil ‘alamin yang menjadi tujuan pembelajaran? Apa bukti-buktinya?
  • Apa saja tantangan yang saya dan tim pelaksana projek penguatan profil pelajar Pancasila dan rahmatan lil ‘alamin hadapi?
  • Apa kemampuan atau keterampilan baru yang berhasil saya kembangkan?
  • Apa perbaikan yang akan saya lakukan agar bisa lebih optimal memfasilitasi kegiatan projek selanjutnya?

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya