CP PAI Raudlatul Athfal (RA) SK DIRJEN Nomor 3302 Tahun 2024

CP PAI Raudlatul Athfal (RA) SK DIRJEN Nomor 3302 Tahun 2024
CP PAI Raudlatul Athfal (RA) SK DIRJEN Nomor 3302 Tahun 2024

Penyusunan capaian pembelajaran di RA dapat dimaknai sebagai sebuah respon terhadap adanya kebutuhan untuk menguatkan peran sebagai fondasi menuju jenjang pendidikan dasar. Capaian pembelajaran merupakan input kurikulum yang digunakan oleh satuan RA dalam merancang pembelajaran sehingga dapat mencapai Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA) RA. Capaian pembelajaran memberikan kerangka stimulasi pembelajaran yang memandu pendidik RA dalam memberikan layanan yang dibutuhkan anak usia dini.

Capaian pembelajaran RA memiliki kekhasan pada pelajaran PAI dan Bahasa Arab serta praktik pendidikan RA yang diwarnai dengan nilai-nilai agama Islam. Ciri khas RA pada PAI dan Bahasa Arab meliputi kemampuan bersikap dan berperilaku akhlak karimah melalui keteladanan berdasar pada Al-Qur’an Al-Hadis dengan pemahaman ulama yang shahih, termanifestasikan pada akidah yang benar sebagai dasar dorongan beramal melalui kegiatan beribadah dan bermuamalah / bergaul sebagai implementasi fikih, mengambil pelajaran dari cerita-cerita islami sebagai inspirasi dalam berperilaku, serta dikenalkan juga kosa kata bahasa Arab secara sederhana.

Sedangkan praktik pendidikan RA dibangun dalam suasana akademik-religius yang harmonis-kolaboratif antara guru, orang tua, dan peserta didik dalam ikatan cinta karena Allah Swt. (mahabbah fillah), bukan hubungan atas dasar transaksional-materealistis, sehingga memungkinkan tumbuh kembangnya perilaku berakhlak karimah dan nilai keislaman dalam iklim akademik di lingkungan RA.

Penanaman nilai-nilai akhlak kepada warga RA sebisa mungkin tidak dilakukan dengan paksaan yang mekanistik, namun dengan penghayatan dan penyadaran bagaimana nilai-nilai positif dari ajaran akhlak terinternalisasi dalam diri, menjadi warna dan inspirasi dalam cara berfikir, bersikap, dan bertindak oleh warga RA dalam praksis pendidikan dan kehidupan sehari-hari.

Pembelajaran di RA merupakan proses pendidikan yang menjadikan hati dan kejiwaan anak sebagai fokus utama. Karena itu pengondisian suasana kebatinan proses pembelajaran yang harmonis dengan pendekatan kasih sayang dan jauh dari amarah dan kekerasan harus diutamakan. Anak beserta semua permasalahannya dipandang dengan pandangan kasih sayang (ain al-rahmah).

Stimulasi dirancang dengan cara memperkaya lingkungan yang dapat menguatkan interaksi antara anak dengan lingkungan sekitar termasuk pendidik dan orangtua. Peran guru dan orangtua pada stimulasi anak usia dini selaras dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara yaitu berfungsi sebagai fasilitator, mentor, serta mitra anak dalam proses perkembangannya. Proses stimulasi dapat memberikan dampak yang optimal terhadap penanaman karakter, pengetahuan, maupun keterampilan anak. Stimulasi tersebut dilakukan pada semua aspek2 pertumbuhan dan perkembangan anak, baik dari aspek moral dan agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni melalui kegiatan bermain yang bermakna.

Pembentukan pengetahuan dan penanaman akhlak kepada anak terjadi ketika bermain dan berinteraksi dengan lingkungannya secara aktif. Proses tersebut didukung oleh desain lingkungan belajar yang sesuai dengan karakteristik RA serta tantangan dan dukungan yang diberikan oleh guru untuk memastikan anak memperoleh kemampuankemampuan baru. Lingkungan bermain di RA didesain sedemikian rupa dalam rangka membentuk anak-anak yang memiliki karakter mulia sesuai ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

Bermain yang dilakukan secara alami dan spontan merupakan kegiatan belajar yang menyenangkan. Apabila dilakukan dengan dukungan yang tepat, maka akan mengarah pada pembelajaran yanglebih dalam dan bermakna tentang diri anak dan dunianya. Melalui bermain anak dapat mengekspresikan apa yang ia ketahui tentang dunianya. Hal ini merupakan kesempatan yang tepat bagi guru untuk menstimulasi anak dan mengambil langkah berikutnya, serta mengarahkannya untuk mencoba tantangan baru agar memperoleh pengalaman belajar lebih banyak lagi. Stimulasi bermain yang tepat, berkualitas, menantang, serta selaras dengan minat diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk menunjukkan pengenalan tentang dirinya sebagai anak Indonesia yang cerdas dan saleh dalam keragaman budayanya.

Guru merupakan teladan bagi anak sepanjang melakukan kegiatan bermain di RA. Keterlibatan orang dewasa terutama orangtua sebagai pendidik menjadi penting dalam mendesain stimulasi belajar anak dengan prinsip kasih sayang karena Allah (mahabah fillah). Dukungan (scaffolding) dari orang dewasa yang terlibat dengan merespon minat dan bakat anak, menjelaskan berbagai hal, mengenalkan kosa kata dalam tiap kegiatan pengalaman belajar yang baru dan mendorong anak mengeksplorasi berbagai hal.

Tujuan Capaian Pembelajaran RA

Tujuan capaian pembelajaran di RA untuk membantu anak mencapai tahap-tahap perkembangannya dan mengarahkan pada semua aspek perkembangan anak (nilai agama dan moral, nilai-nilai Pancasila, fisik motorik, sosial emosional, bahasa, kognitif, dan seni) dengan menginternalisasikan nilai-nilai agama Islam serta menarasikan kompetensi pembelajaran yang diharapkan dicapai anak, agar anak siap mengikuti jenjang pendidikan selanjutnya.

Karakteristik Pembelajaran RA

Karakteristik pembelajaran di RA memandang bahwa setiap anak unik dan memiliki potensi-potensi yang masih dapat ditumbuhkembangkan melalui berbagai macam stimulasi dalam kegiatan bermain yang bermakna. Guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, aktif kreatif, dan beroreintasi pada kebutuhan anak serta didukung oleh lingkungan yang kondusif.

Pembelajaran di RA perlu memperhatikan beberapa karakteristik yaitu:

  1. Mengintegrasikan nilai-nilai agama Islam pada setiap aspek perkembangan anak;
  2. Membiasakan berperilaku akhlak karimah kepada Allah Swt., diri sendiri, orang lain, dan ciptaan-Nya;
  3. Mendukung terbentuknya kesehatan mental anak (mental health) dan kesejahteraan diri (well-being);
  4. Menghargai dan menghormati anak;
  5. Mendorong rasa ingin tahu anak;
  6. Menyesuaikan dengan usia, tahap perkembangan, minat bakat, dan kebutuhan anak;
  7. Memberikan stimulasi secara holistik integratif;
  8. Memberikan tantangan, bimbingan, dan dukungan kepada tiap anak melalui interaksi yang bermakna;
  9. Melibatkan keluarga dan lingkungan sosial sebagai mitra;
  10. Memanfaatkan lingkungan dan teknologi sebagai sumber belajar.

Lingkup Capaian Pembelajaran RA

Lingkup capaian pembelajaran di RA mencakup tiga elemen stimulasi yang saling terintegrasi yakni:

  1. Nilai agama dan budi pekerti, yang mencakup kemampuan dasar-dasar agama (akidah, akhlak karimah, Al-Qur’an dan Al-Hadis, ibadah, cerita islami serta pengenalan bahasa Arab secara sederhana);
  2. Jati diri mencakup pengenalan jati diri anak Indonesia yang sehat secara emosi dan sosial, berlandaskan Pancasila yang rahmatan lil ‘alamin, serta memiliki kemandirian fisik;
  3. Dasar-dasar literasi, matematika, sains, teknologi, rekayasa, dan seni yang mencakup kemampuan memahami berbagai informasi dan berkomunikasi serta berpartisipasi dalam kegiatan pramembaca.

Download CP PAI RA 2024 Kurmer

Tiga elemen stimulasi tersebut merupakan elaborasi aspek-aspek perkembangan nilai agama dan moral, nilai-nilai Pancasila, fisik motorik, kognitif, sosial emosional, bahasa, dan seni serta bidang-bidang lain untuk optimalisasi tumbuh kembang anak sesuai dengan tantangan pendidikan abad 21. Tiap elemen stimulasi mengeksplorasi aspek-aspek perkembangan secara utuh dan tidak terpisah. Setiap elemen stimulasi harus digunakan sebagai dasar untuk mengeksplorasi aspek perkembangan anak secara keseluruhan.

Artikel Terkait

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya