Prinsip Pembelajaran RA - Proses pembelajaran pada RA hendaknya menganut prinsip pembelajaran yang mampu mengembangkan karakter Islami sesuai dengan perkembangan anak usia dini meialui bermain. Terdapat tujuh (7) prinsip pembelajaran yang harus diperhatikan terutama saat merencanakan, melaksanakan maupun mengevaluasi pembelajaran di RA, sebagai berikut:
1. Prinsip Motivasi
Motivasi berkaitan erat dengan kebutuhan. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dianut. Keyakinan bahwa manusia dapat mengubah dirinya akan memotivasi dan mengubah tingkah laku manusia.
Di samping itu pendidik RA diharapkan mampu menciptakan suasana yang mendorong semangat belajar, minat, kreatifitas, dan kemandirian anak sesuai dengan karakteristik, potensi, tingkat perkembangan dan kebutuhannya.
baca juga:
5 Macam Model Pembelajaran RA
Strategi Pembelajaran RA
Panduan Pengembangan Media Pembelajaran
2. Prinsip Pengulangan
Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan berkaitan dengan psikologi daya mengamati, menanggap, mengingat, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Dengan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
Metode Qurani berupa pengulangan ini sangat bermanfaat jika diterapkan dalam pembelajaran, yaitu pengembangan nilai-nilai karakter (akhlak) pada anak. Akhlak terbentuk melalui pengajaran (ta'lim), keteladanan (uswah), pembiasaan serta pemberian motivasi (targhib) dan penegakan aturan secara tepat (tarhib).
3. Prinsip Perhatian
Al-Quran mengisyaratkan pentingnya perhatian dalam memahami dan belajar. Prinsip mengambil perhatian ini diimplementasikan dalam pembelajaran, melalui metode cerita, kisah, nasihat, pelajaran, dan seruan kepada tauhid yang terkandung di dalam Al-Quran menjadi faktor penting dalam membangkitkan perhatian anak.
4. Prinsip Partisipasi Aktif
Pendidik harus menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, berani mengemukakan pendapat, dan melakukan sendiri. Implementasi pembelajaran partisipasi aktif dapat dilakukan antara lain:
a. Pelibatan secara aktif kepada anak dalam setiap kegiatan dan permainan.
b. Latihan praktik dengan menugaskan anak untuk melaksanakan bermacam-macam ibadah, misalnya praktik/ latihan wudhu, melaksanakan shalat, dan lain-lain;
c. Pembiasaan dalam kebersihan, keteraturan, kesabaran, dan ketekunan, seperti latihan puasa yang mengajarkan orang-orang muslim taat dan sabar dalam menghadapi kesulitan.
5. Prinsip Pertahapan
Kegiatan pembelajaran RA dilakukan dengan mengikuti proses tahap demi tahap, dari hal yang mudah ke yang sulit, dari hal yang kongkrit ke abstrak, dan dari hal yang dekat dengan anak ke yang jauh, dan dari hal yang sederhana ke yang kompleks.
baca juga:
Penyusunan RPP Abad 21
Prinsip dan Metode Pembelajaran abad 21
5 Strategi Pembelajaran 21
6. Prinsip Perubahan Perilaku
Pembelajaran RA mengarusutamakan pada mempertahankan fitrah kebaikan pada anak dan mengubah akhlak buruk menjadi lebih baik. Upaya ini dilakukan melalui pembersihan akhlak yang buruk dan menghiasi dengan akhlak yang mulia.
Hal ini dapat dilakukan oleh pendidik dengan mendampingi anak, memberikan penguatan untuk setiap perilaku baik dan konsekuensi untuk setiap perilaku buruk.
7. Belajar Melalui Bermain
Bermain berfungsi sebagai pelepasan energi, rekreasi, dan emosi sehingga anak merasa nyaman dan gembira. Dengan demikian kegiatan belajar melalui bermain sangat memungkinkan terserap secara optimal target belajar yang diharapkan.
Untuk lebih lengkap tentang prinsip pembelajaran ini, sebaiknya anda mendownload SK Dirjen Pendis Nomor 2765 Tahun 2019 tentang juknis strategi pembelajaran RA
Pendidik RA membimbing anak dalam permainan aktif dan pasif, serta permainan indoor maupun outdoor. Pendidik RA harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dengan metode Bermain, Cerita dan Menyanyi (BCM) maupun penggunaan strategi lainnya dengan mengusung nilai-nilai pendidikan dan akhlak Islami.