SK Dirjen Pendis Nomor 2763 Tahun 2019 tentang Juknis Pengembangan Pembelajaran PAI di RA - Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan anak untuk mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani ajaran agama Islam.
PAI RA juga menekankan pembelajaran untuk menghormati penganut agama lain dalam rangka mewujudkan kerukunan antar umat beragama.Pembelajaran PAI RA berbasis disiplin ilmu yang meliputi Al-Quran-Hadis, akidah, akhlak, ibadah dan kisah Islami yang disampaikan secara terpadu.
PAI RA menanamkan karakter dan membentengi anak dari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan agama. PAI RA diharapkan dapat mewujudkan anak yang mampu membedakan antara perbuatan baik dan buruk.
A. Karakteristik Pengembangan Pembelajaran PAI RA
Pembelajaran PAI RA bukan sebagai sebuah mata pelajaran, namun terintegrasi dengan semua aspek perkembangan. Oleh karena itu dalam menstimulasi semua aspek perkembangan pendidik harus mengintegrasikan nilai-nilai keislaman.
Dalam mengembangkan PAI RA pendidik perlu memperhatikan perkembangan keberagamaan anak.Ciri dan sifat tumbuh kembang anak dalam beragama dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya yaitu:
(1) Unreflective (tidak mendalam), yaitu anak menerima ajaran agama tanpa kritik dan kebenaran yang diterima tidak mendalam;
(2) Egosentris,yaitu dalam masalah keagamaan anak telah menonjolkan kepentingan dirinya. dan telah menuntut konsep keagamaan yang mereka pandang kesenangan dirinya;
(3) Antromorphis, yaitu konsep ketuhanan pada diri anak menggambarkan aspek kemanusiaan yang berdasarkan fantasi masing-masing;
(4) Verbalis dan ritualis,yaitu kehidupan agama pada anak sebagian besar bermula secara verbal (ucapan), diantaranya dengan menghafal secara verbal kalimat keagamaan dan ibadah keagamaan yang bersifat ritualis (praktek);
(5) Imitatif, yaitu tindak keagamaan yang dilakukan oleh anak pada dasarnya diperoleh dari meniru baik berupa pembiasaan maupun pengajaran yang intensif;
(6) Rasa heran dan kagum, hal ini merupakan langkah pertama dari pernyataan kebutuhan anak akan dorongan untuk mengenal suatu pengalaman yang baru.
B. Prinsip Pengembangan Pembelajaran PAI
Prinsip pengembangan pembelajaran PAI di RA dilaksanakan dalam konteks bermain. Prinsip-prinsip dalam pembelajaran PAI RA, yaitu:
1. Pembelajaran PAI di RA dilaksanakan dalam konteks bermain yang menyenangkan sesuai perkembangan yang difokuskan pada pembiasaan dan keteladanan.
2. Dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu pada prinsip perkembangan anak.
3. Menggunakan berbagai sumber dan media pengembangan pembelajaran yang ada di lingkungan sekitar.
4. Menyediakan lingkungan yang mendukung proses pengembangan pembelajaran PAI.
5. Mengembangkan kecakapan hidup anak. Agar anak berkembang menjadi manusia seutuhnya, memiliki kepribadian, berakhlak mulia, cerdas, terampil, mampu bekerjasama dengan orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
C. Muatan Pengembangan Pembelajaran PAI RA
Muatan pengembangan pembelajaran PAI RA meliputi:
1. Akidah
Pengajaran akidah berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan kepada anak didik. Inti dari pengajaran ini mengenai rukun iman dan rukun Islam.
2. Akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembiasaan akhlak mulia dalam kehidupan anak didik, yaitu jujur, sopan santun, toleran, mandiri, tanggungjawab dan rendah hati.
3. Al-Quran Hadis
Pengjaran Al-Quran dan Hadis adalah pengajaran yang bertujuan agar peserta didik dapat mengenal dan mengucap huruf hijaiyah dan menyebutkan dalil dan hadis yang terkait dalam kisahkisah nabi dan rasul yang disesuaikan dengan jenjang anak didik.
4. Pendidikan Ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengjaran tentang segala bentuk ibadah sehari-hari dan tata cara pelaksanaannya bagi anak didik, seperti mengikuti gerakan wudhu, gerakan sholat, dan mengenal bacaan do'a dengan tuntunan orang dewasa.
5. Kisah Islami
Tujuan pengajaran dari pengajaran Islam ini adalah agar peserta didik dapat mengetahui kisah-kisah nabi dan rasul sehingga peserta didik mengenal dan mencintai agama Islam.
D. Strategi Pengembangan pembelajaran PAI RA
Strategi pembelajaran merupakan penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran yang masih bersifat rencana, belum sampai kepada tindakan, untuk mencapai tujuan tertentu.
baca juga:
Metode Pembelajaran Abad 21
5 Strategi Pembelajaran Abad 21
Strategi Pembelajaran PAI adalah perencanaan tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan PAI yakni menciptakan manusia yang yang seutuhnya dengan jalan membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan, dan akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.
Pemilihan strategi pada umumnya berkaitan dengan beberapa hal seperti rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, analisis kebutuhan dan karateristik peserta didik, dan karakteristik PAI.
Macam- macam Strategi Pembelajaran PAI yang dapat dilakukan oleh pendidik antara lain:
1.Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi ini menempatkan pendidik sebagai sumber belajar dan cukup efektif digunakan untuk menyampaikan informasi dan membentuk keterampilan secara langkah demi langkah. Strategi ini umumnya digunakan untuk memperkenalkan strategi lain pada awal pembelajaran.
Gambar 1.
Metode Ceramah pada pembelajaran PAI
Gambar 2.
Metode Demonstrasi pada pembelajaran PAI
2.Strategi Pembelajaran Tidak Langsung
Pembelajaran tidak langsung ini berpu sat pada anak, dimana anak aktif membangun pengetahuan dan pendidik bertindak sebagai fasilitator. Strategi ini memungkinkan anak untuk terlibat dalam mengamati, menyelidiki, membuat penjelasan berdasarkan data, membuat hipotesis, dan lainnya secara sederhana.
Gambar 3.
Metode Tadabbur Alam pada pembelajaran PAI
3.Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi Pembelajaran interaktif mengutamakan aktivitas diskusi sesama anak. Strategi ini merupakan suatu cara atau tehnik pembelajaran yang digunakan pendidik pada saat menyajikan bahanpelajaran, dimana pendidik menjadi pemeran utama dalam menciptakan situasi yang edukatif, interaktif antara pendidik dengan anak, anak dengan anak dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar.
Gambar 4.
Metode bermain peran pada pembelajaran PAI
4.Strategi Pembelajaran Empirik
Belajar secara eksperensial atau pengalaman merupakan pembelajaran induktif, berpusat pada anak dan berorientasi pada aktivitas. Pembelajaran ini fokus pada proses belajar, bukan pada hasil belajar.
Gambar 5.
Metode field trip pada pembelajaran PAI muamalat
Meski materi pembelajaran bersumber dari ranah yang berbeda, baik sikap, pengetahuan dan keterampilan, akan tetapi dalam pelaksanaannya harus tetap berlandaskan pada prinsip kegiatan yang menyenangkan (melalui bermain). Beberapa materi seperti hafalan (tahfidz) al-Qur'an maupun hadits, sejarah kebudayaan Islam (tarikh), atau ibadah, tetap menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan yaitu pelaksanaanpembelajaran yang memperhatikan tugas perkembangan anak usia dini.
Pemanfaatan media dan sumber belajar yang tepat dapat mendukung kemampuan pendidik dalam mengimplementasikan strategi pembelajaran PAI yang telah disusun sebelumnya. Begitu pula dengan penanaman karakter, dapat dilakukan dengan praktek langsung, melalui kisah dan melihat keteladanan dari orang dewasa di lingkungan terdekatnya.
Sikap keberagamaan yang diperoleh dari pendidikan di rumah, diperkuat melalui kegiatan pembelajaran PAI di sekolah. Lingkungan rumah diharapkan dapat mendukung dengan membentuk pembiasaan sikap keberagamaan anak.
Pendidik memberi kesempatan kepada anak untuk berkreatifitas seluas-luasnya dan memberikan apresiasi sehingga menjadi motivasi bagi anak untuk terus berkreasi. Penanaman akhlak dilakukan dengan pembiasaan dan keteladanan. Sedangkan untuk pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan dengan pendekatan ilmiah (saintifik).
Sejalan dengan firman Allah SWT QS an-Nahl [16] ayat 78 bahwa Allah memberi potensi diri pada setiap manusia dan harus dikembangkan dengan proses ilmiah. Saat anak berinteraksi dengan lingkungannya disitulah pendekatan saintifik dapat dilaksanakan. Pendekatan saintifik dengan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar dan mengomunikasikan akan membangun kemampuan berpikir saintifik anak.
baca juga:
Pentingnya pendekatan saintifik pada anak
Panduan pembelajaran saintifik TK RA
Contoh pendekatan saintifik
Tujuan pendekatan saintifik adalah membangun sikap kritis, rasa ingin tahu dan anak lebih aktif dalam pembelajaran. Untuk itu, dalam penggunaan pendekatan saintifik pada proses pembelajaran PAI RA pendidik dapat melakukan hal-hal berikut:
1. Mendukung anak-anak dalam proses mencari tahu tentang sesuatu melalui caranya sendiri dengan bimbingan pendidik.
2. Mendukung anak untuk melakukan penemuan mereka sendiri.
3. Menumbuhkan minat, mengembangkan gagasan, kesempatan mengekspresikan kebebasan, imajinasi, dan kreativitas anak, serta menguatkan perasaan anak terhadap sesuatu.
4. Mengkomunikasikan hasi berfikir pada orang lain.
E. Evaluasi pembelajaran PAI RA
Pembelajaran PAI terintegrasi dalam tiap program pengembangan. Ini berarti bahwa pelaksanaan evaluasi pembelajaran PAI RA memiliki alur yang sama dengan setiap aspek pengembangan, karena PAI merupakan bagian di dalam tiap aspek pengembangan tersebut.
Penilaian aspek sikap dapat dilakukan menggunakan teknik observasi (pengamatan)dengan lembar observasi dan jurnal. Sedangkan dalam aspek pengetahuan dan keterampilan, pendidik dapat memanfaatkan teknik observasi, portofolio, unjuk kerja dan hasil karya dengan memanfaatkan lembar observasi, rubrik, dan daftar ceklis.
F. Download SK Dirjen Pendis Nomor 2763 Tahun 2019
Filenya bisa anda download pada link berikut ini:
Download SK Dirjen Nomor 2763 2019
Pembelajaran PAI RA sangat penting dalam membentuk karakter dan sikap keberagamaan anak dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, pendidik harus memahami dan mengimplementasikan pembelajaran PAI dalam proses pembelajaran.