Panduan Penilaian Karakter Pada Siswa SD SMP SMA SMK

Panduan Penilaian Karakter Pada Siswa SD SMP SMA SMK
Panduan Penilaian Karakter Pada Siswa SD SMP SMA SMK

Penguatan Pendidikan Karakter merupakan gerakan pendidikan di sekolah untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati (etik), olah rasa (estetik), olah pikir (literasi), dan olah raga (kinestetik) dengan dukungan pelibatan publik dan kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Penguatan Pendidikan Karakter dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan karakter terutama meliputi nilai-nilai religius, jujur, toleran, disiplin, bekerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan bertanggungiawab. Delapan belas nilai tersebut dapat dikristalisasi menjadi lima nilai utama karakter yaitu: (1) religius, (2) nasionalis, (3) mandiri, (4) integritas, dan (5) gotong royong.

Prinsip dalam pelaksanaan PPK adalah: a) berorientasi pada berkembangnya potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu, b) keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan; dan c). berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Upaya pembentukan karakter yang sesuai dengan budaya bangsa dapat dilakukan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar dan melalui pembiasaan (habituasi) dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Pendidikan karakter difokuskan pada lima nilai utama karakter yang merupakan kristalisasi dari 18 nilai karakter.

Karakter yang terbentuk pada peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan semangat belajar dan mengoptimalkan potensi dirinya, mencintai bangsanya, dan mampu menjawab tantangan zaman di era global ini. Sekolah memiliki peranan penting dalam pengembangan pendidikan karakter karena sekolah merupakan pusat pembudayaan yang strategis dalam pembentukan karakter positif peserta didik.

Untuk mendukung proses pendidikan karakter, pendidik dan warga sekolah memberikan contoh konkret dan keteladanan nilai-nilai dalam proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas dalam lingkungan sekolah, melalui proses pembelajaran dan diskusi, pengamatan perilaku model, dan praktik-praktik pemecahan masalah yang menyertakan serta mempertimbangkan nilai-nilai tersebut.

Sejalan dengan tujuan penilaian karakter untuk memperoleh informasi perkembangan karakter peserta didik, diperlukan acuan berkaitan dengan karakter yang perlu dikembangkan atau dikuatkan dan bagaimana penilaian dilakukan untuk mencapai karakter yang diharapkan. Buku ini menyajikan contoh penilaian terhadap lima karakter utama.

Contoh pelaporan hasil penilaian karakter juga disajikan berdasarkan empat tahapan capaian. Perubahan atau penyesuaian dapat dilakukan sesuai dengan kondisi atau kebutuhan sekolah. Laporan perkembangan karakter peserta didik tersebut tidak saja berguna untuk sekolah tetapi juga untuk orang tua agar mengetahui perkembangan karakter anak, sehingga usaha untuk mengembangkan atau menguatkan karakter lebih terarah dan intensif.

Prinsip penilaian karakter sebagai berikut


  1. Terintegrasi dengan aktivitas belajar peserta didik sehari-hari dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di lingkungan sekolah.
  2. Dilakukan untuk keberhasilan proses pembelajaran, penilaian sebagai dan untuk pembelajaran (Assessment as learning and for learning).
  3. Multidata, menggunakan banyak cara untuk mendeskripsikan karakter peserta didik serta berbagai sumber informasi, baik primer maupun sekunder.
  4. Lintas mata pelajaran, memandang karakter peserta didik sebagai satu kesatuan utuh sebagai pengalaman belajar lintas mata pelajaran.
  5. Edukatif, memiliki fungsi mendidik, membina, mengembangkan karakter positif peserta didik, dan tidak bersifat menghukum.
  6. Bersistem, terpadu dengan program sekolah, melibatkan semua unsur satuan pendidikan, yaitu tenaga pendukung (satpam, petugas kebersihan, dll) pendidik, peserta didik, kepala sekolah, dan orang tua.
  7. Berkesinambungan, merupakan hasil belajar yang terus dikembangkan

Untuk dapat melakukan penilaian perlu ditentukan karakter apa yang akan dibangun dan aspek/nilai apa yang sesuai untuk mewakili karakter tersebut . Pada buku ini, lima karakter utama : Religius, Integritas, Mandiri, Nasionalis, dan Gotong Royong, yang akan menjadi acuan untuk pembinaan.

Pengertian lima karakter utama


  1. Religius, mencerminkan keberimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Nasionalis, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  3. Mandiri, tidak bergantung kepada orang lain dan mempergunakan tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.
  4. Gotong royong, mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama.
  5. Integritas, upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

Pendidik atau wali kelas hendaknya mempunyai catatan tiap peserta didik sebagai rekaman perkembangan peserta didik. Catatan tersebut berupa informasi perilaku yang tampak/menonjol dari peserta didik, baik yang positif maupun yang negatif. Informasi tersebut dapat berasal dari hasil observasi guru, laporan pendidik lain, pegawai sekolah atau peserta didik lain. Pendidik dapat mengkaji dan melihat perkembangan perilaku peserta didik sehingga usaha untuk membina atau mengarahkan peserta didik sesuai dengan kondisi masing-masing dapat dilakukan. Peserta didik yang menonjol pada suatu aspek dapat diarahkan atau diberi kepercayaan untuk suatu tugas atau mengikuti suatu kegiatan yang sesuai. Peserta didik yang belum menunjukkan perilaku yang diharapkan dapat diberi pembinaan yang sesuai.

Sekolah dapat menetapkan karakter yang menjadi fokus pengembangan atau penguatan karakter di sekolah. Karakter yang dipilih ini menjadi misi sekolah pada periode waktu tertentu. Sebagai contoh pada tahun 2019, SD A menetapkan Kejujuran dan Mandiri sebagai fokus karakter. Karakter yang dipilih kemudian dijadikan program pendidikan karakter yang terpadu. Sekolah misalnya menyielenggarakan kantin kejujuran. Di kantin ketika membayar makanan yang dibeli peserta didik diminta untuk memasukkan sendiri uang ke dalam kotak yang disediakan. Dalam situasi yang memberikan kebebasan, peserta didik diberi kepercayaan dan dilatih untuk jujur. Bila ditemukan peserta didik yang tidak jujur, dilakukan pembinaan, misalnya ditegur secara individual dengan suasana yang netral.

Download Panduan Penilaian Karakter Pada Siswa SD SMP SMA SMK


File bisa anda download pada link berikut ini:
Panduan Penilaian Karakter

Hasil penilaian karakter dilaporkan kepada orang tua dengan tujuan memberi informasi perkembangan peserta didik untuk karakter yang menjadi fokus sekolah dan karakter atau capaian secara umum. Laporan dapat disusun dalam tabel yang memuat informasi mengenai karakter yang dibangun, perilaku yang diamati dan capaian peserta didik. Selain itu ditambahkan catatan yang memuat penjelasan atau elaborasi dari karakter yang dinilai dan keterangan mengenai capaian atau perkembangan khusus peserta didik di luar karakter yang menjadi fokus penilaian sekolah. Adanya pengakuan capaian atau prestasi peserta didik dapat meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk berprestasi lebih baik lagi.

Catatan:

File yang kami bagikan kami simpan di google drive, jika file format word dan excel dialihkan ke aplikasi google doc maka unduh / save as dulu ya. Namun jika kesulitan, silahkan baca cara downloadnya