Ujian akhir madrasah berstandar daerah (UAMBD) madrasah ibtidaiyah meliputi mata pelajaran agama islam: al-Qur'an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih, Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), dan Bahasa Arab akan dilaksanakan dengan menggunakan komputer tidak lagi berupa kertas seperti biasanya. Meski hal ini belum diberlakukan secara nasional, namun kedepan sudah bisa dipastikan bahwa UAMBD MI ini bisa jadi berbasis komputer secara nasional.
Seperti yang saya katakan tadi bahwa UAMBD BK ini berlum berlaku secara nasional, hanya beberapa kota / kabupaten saja yang sudah melaksanakan hal ini karena untuk saat ini diserahkan sepenuhnya kepada kementerian agama kabupaten / kota masing-masing.
Informasi ini saya peroleh dari ketua KKM (kelompok kerja madrasah) dan pengawas kecamatan tlanakan pamekasan saat rapat, jadi untuk kabupaten lain bisa berbeda ya.
Pelaksanaan UAMBD BK ini tentu tak lepas dari penyediaan sarana berupa perangkat komputer sebanyak jumlah siswa kelas 6, hal ini membuat sebagian lembaga merasa "galau" karena belum mampu menyediakan sarana yang dibutuhkan mengingat terbatasnya anggaran jika mengambil dana BOS. Bisa kita banyangkan 1 set komputer minimal 3 jutaan, jika ada 10 siswa = 30 juta dan seterusnya. Ini masih komputer saja, untuk yang lain seperti server, meja kursi dan sebagainya. Itu yang pertama.
Yang kedua adalah mata pelajaran TIK untuk MI yang selama ini sudah dihapus. Mungkin kedepan mapel yang satu ini perlu dimasukkan lagi ke kurikulum supaya siswa bisa belajar komputer. Sehingga saat menghadapi UAMBD BK, siswa dan guru tidak kesulitan untuk klik sana klik sini.
Jadi kesimpulannya, kepada pak menteri dan semua pihak terkait. Diupayakan kedepan untuk memberikan bantuan sarana berupa perangkat komputer supaya pihak lembaga tidak ada kesan terpaksa dalam melaksanakan UAMBD BK ini.
Sekian terima kasih dan semoga bermanfaat...
