Etika Guru Madrasah Diniyah Terhadap Diri Sendiri, Peserta Didik, Dalam Pembelajaran. Guru madrasah harus bisa dipegang ucapannya dan ditiru sikap dan perilakunya. Maka guru madrasah harus berakhlak tinggi. Karena itu dalam segala situasi dan kondisi senantiasa menerapkan etika yang baik yang meliputi etika terhadap diri sendiri, etika terhadap siswa / peserta didik, dan etika dalam proses pembelajaran.
Guru harus mampu memberikan contoh teladan yang baik terhadap semua orang tanpa terkecuali. Sehubungan dengan itu maka guru harus menjadi pribadi yang profesional supaya tidak ada penyimpangan / hal yang tidak diinginkan. Berikut ini kode etik / etika guru madrasah:
Etika Guru Madrasah Terhadap Diri Sendiri, Siswa / Peserta Didik, dan Dalam Proses Pembelajaran
Etika Guru Madrasah Terhadap Diri Sendiri
- Selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu merasa selalu dipantau oleh Allah SWT dalam segala sikap dan tindakan, kapan dan dimana saja berada.
- Selalu merasa takut kepada Allah SWT dalam setiap gerakan, perkataan, dan perbuatannya karena sesungguhnya seorang guru mempunyai tanggung jawab atas apa yang ada pada dirinya dalam bentuk ilmu, hikmah, dan rasa takut kepada Allah SWT.
- Selalu mempunyai rasa ketenangan jiwa
- Selalu bersikap waro’, berhati-hati dan waspada terhadap hal-hal yang tidak pantas dilakukan.
- Selalu bersikap rendah diri (tawadlu), tidak menganggap dirinya melebihi orang lain.
- Selalu khusyu’ kepada Allah SWT.
- Setiap urusannya hanya bergantung kepada Allah SWT.
- Ilmunya tidak dijadikan sarana untuk memperoleh kesenangan dunia semata seperti jabatan, harta, popularitas, dan ilmunya tidak untuk menyaingi ilmu orang lain.
- Seorang guru tidak boleh mengagungkan orang yang sibuk dengan urusan dunia saja.
- Mempunyai hari yang tidak bergantung pada duniawi.
- Menghindari diri dari pekerjaan yang tidak layak (hina) menurut pandangan orang banyak dan syariat islam.
- Menghindari dan menjauhkan diri dari tempat-tempat yang dianggap buruk (tempat maksiat), jika memang terpaksa karena ada keperluan hendaknya memberitahukan orang lain untuk menyaksikan tentang alasan dan keperluannya.
- Menjaga tegaknya syiar islam seperti shalat berjamaah di masjid, menebarkan salam kepada semua orang, menegakkan amar makruf nahi munkar, serta sabar atas segala yang menyakiti hati.
- Menghidupkan sunnah-sunnah Rasul dan menghapus perkara yang bid’ah dengan cara yang baik secara syariat, adat, budaya dan tradisi.
- Menjaga amalan-amalan sunnah baik yang berupa perkataan atau perbuatan seperti membaca al-Quran dan lain-lain.
- Beradaptasi dengan masyarakat dengan akhlak yang mulia seperti berwajah ceria, murah senyum, memberi salam, menahan emosi, bersedekah, dan lain-lain.
- Suci lahir batin dari akhlak yang buruk, menhiasi diri dengan akhlak terpuji.
- Haus ilmu dan amal
- Tidak sungkan meminta pendapat orang lain yang lebih rendah sekalipun.
Etika Guru Madrasah Terhadap Siswa / Peserta Didik
- Seorang guru dalam menyampaikan proses belajar kepada siswa hendaknya dengan niat mencari ridla Allah SWT dan menyebarkan ilmu.
- Tidak ada alasan untuk tidak mengejar karena belum adanya keikhlasan. Mengajarlah sekalipun belum ikhlas, sambil membenahi niat yang benar.
- Mencintai siswa seperti halnya seorang guru yang mencintai diri sendiri.
- Memberi kemudahan dan pemahaman dalam menyampaikan materi pelajaran.
- Bersungguh-sungguh dalam menyampaikan materi pelajaran dengan semangat yang tinggi.
- Menegur siswa yang belajar di luar nalar dan kemampuan berpikirnya.
- Tidak boleh menonjolkan rasa pilih kasih, semua siswa diperlakukan sama.
- Membuat suasana harmonis dalam ruang kelas, mengingatkan siswa yang tidak hadir dengan cara yang baik, dan menanyakan kondisi siswa tersebut.
- Memperhatikan apa saja yang dikerjakan siswa seperti cara mereka menyampaikan salam, berkomunikasi, berdiplomasi, berdiskusi dan lainnya.
- Bersikap rendah diri terhadap seseorang yang meminta petunjuk.
- Berbicara dan berkomunikasi dengan baik dan halus seperti memanggil siswa dengan nama yang pantas sebagai pujian, ucapan selamat, memberikan rasa gembira dan semangat siswa.
Etika Guru Madrasah Dalam Proses Pembelajaran
- Apabila seorang guru hendak masuk kelas, hendaknya masuk dalam keadaan suci dari hadats dan kotoran, bersih, wangi, memakai pakaian yang pantas dilihat orang.
- Hendaknya guru madrasah meluruskan niat mengajar semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, menyebarluaskan ilmu, memberi nafas kehidupan agama islam, menyampaikan hukum-hukum Allah yang diperintahkan untuk diterangkan, juga niat untuk menambah hazanah ilmu dengan transparant menjelaskan kebenaran, niat menebarkan salam dan mendoakan sesama muslim dan mendoakan para ulama shalihin.
- Keluar rumah menuju madrasah, hendaknya berdoa sebagaimana yang diajarkan Nabi SAW.
- Masuk kelas mengucapkan salam, tenang, rendah hati, konsentrasi mengajar, menjaga pandangan jangan sampai menimbulkan pandangan yang tidak ada artinya.
- Saat mengajar hendaknya tidak terlalu banyak bergurau, bercanda, banyak tertawa, karena hal itu dapat mengurangi kewibawaan seorang guru dan menghilangkan rasa hormat siswa kepada guru.
- Saat mengajar hendaknya tidak dalam keadaan lapar dan haus, susah, marah, ngantuk.
- Seorang guru mengambil posisi duduk yang strategis jelas terlihat oleh siswa / peserta didik.
- Memberikan perhatian terhadap siswa / peserta didik yang menanyakan sesuatu dan menjawab dengan penuh keilmuan.
- Mengawali kegiatan pembelajaran dengan membaca ayat-ayat al-Qur'an, dan mengakhiri dengan berdoa serta membaca surat al-Ashr.
Demikian dari kami tentang Etika Guru Madrasah, semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Amin...