Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Division) merupakan model pembelajaran kooperatif paling sederhana. Masing-masing kelompok memiliki kemampuan akademik yang heterogen, sehingga dalam satu kelompok akan terdapat satu siswa berkemampuan tinggi, dua orang kemampuan sedang dan satu siswa lagi berkemampuan rendah.
Para guru pengguna metode STAD untuk mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa setiap minggu, baik melalui pengajian verbal maupun tertulis
Kelebihan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
- Dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dengan siswa lain
- Siswa dapat menguasai pelajaran yang disampaikan
- Dalam proses belajar mengajar siswa saling ketergantungan positif
- Setiap siswa dapat saling mengisi satu sama lain
Sedangkan kekurangan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah:
- Membutuhkan waktu yang lama
- Siswa cenderung tidak mau apabila disatukan dengan temannya yang kurang pandai apabila ia sendiri yang pandai dan yang kurang pandaipun merasa minder apabila digabungkan dengan temannya yang pandai walaupun lama kelamaan perasaan itu akan hilang dengan sendirinya.
- Tes , Siswa diberikan kuis dan tes secara perorangan. Pada tahap ini setiap siswa harus memperhatikan kemampuannya dan menunjukkan apa yang diperoleh pada kegiatan kelompok dengan cara menjawab soal kuis atau tes sesuai dengan kemampuannya. Pada saat mengerjakan kuias atau tes ini, setiap siswa bekerja sendiri bekerja sama dengan anggota kelompoknya.
- Penentuan Skor, Hasil kuis atau tes diperiksa oleh guru, setiap skor yang diperoleh siswa masukkan dalam daftar skor individual, untuk melihat peningkatan kemampuan individual. Rata-rata skor peningkatan individual merupakan sumbangan bagi kinerja percapaian hasil kelompok.
- Penghargaan terhadap kelompok, Berdasarkan skor peningkatan individu diperoleh skor kelompok. Dengan demikian, skor kelompok sangat tergantung dari sumbangan skor individu.
Referensi: Depelovment MA Project, 2002 | Ibrahim, dkk. 2000