Hukum Jual Beli Dengan Perjanjian. Jual beli merupakan sarana tukar menukar uang dengan barang sesuai dengan sukun san syarat tertentu. Tentu saja kita tidak bisa menghindar dari hal ini karena memang jual beli termasuk sarana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
lalu bagaimana dengan jual beli dengan system perjanjian ?. Contoh : motor supra ini saya jual ke anda 5 juta, nanti pada bulan oktober motor ini saya beli lagi 7 juta. jika saya tidak mampu membelinya dibulan oktober, maka motor tersebut menjadi milik anda. Untuk memperkuat akad tersebut, maka kedua belah pihak meng-akte notariskan hal tersebut.
Pertanyaan : Sahkah akad seperti tersebut di atas?.
Jawaban : Tidak boleh apabila perjanjiannya di sebutkan dalam akad.
لو وقع شرط العهدة المدكور في صلب العقد او بعده في زمان الخيار أفسده فليتنبه بغية المسترشدين
Referensi : Bughiyah Al-Mustarsyidin 218