Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menumbuhkan tingkat semangat dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi instrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Salah satu cara yang logis untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman belajar dengan motivasi siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa sangat berkepentingan dengan masalah ini.
Sehingga sebagai guru atau calon guru sebisa mungkin kita harus selalu berupaya untuk dapat meningkatkan motivasi belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu:
- Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
- Membangkitkan motivasi siswa.
- Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar.
- Mengguanakan variasi metode penyajian yang menarik.
- Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa.
- Berikan penilaian.
- Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
- Ciptakan persaingan dan kerjasama
Faktor Motivasi
- Faktor instrinsik atau faktor dari dalam diri manusia yang disebabkan oleh dorongan atan keinginan akan kebutuhan belajar, harapan, dan cita-cita.
- Faktor ekstrinsik juga mempengaruhi dalam motivasi belajar.
- Faktor ekstrinsik berupa adanya penghargaan, lingkungan belajar yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang menarik.
Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
Hierarki kebutuhan manusia:
- kebutuhan fisiologikal (physiological needs), seperti : rasa lapar, haus, istirahat;
- kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual;
- kebutuhan akan kasih sayang (love needs);
- kebutuhan akan harga diri (esteem needs), yang pada umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status; dan
- aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga berubah menjadi kemampuan nyata.
Teori McClelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
Dari McClelland dikenal tentang teori kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. tiga ciri umum yaitu :
- sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas-tugas dengan derajat kesulitan moderat;
- menyukai situasi-situasi di mana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri, dan
- menginginkan umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka, dibandingkan dengan mereka yang berprestasi rendah.
Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG)
Existence, Relatedness , Growth
- Makin tidak terpenuhinya suatu kebutuhan tertentu, makin besar pula keinginan untuk memuaskannya;
- Kuatnya keinginan memuaskan kebutuhan yang "lebih tinggi" semakin besar apabila kebutuhan yang lebih rendah telah dipuaskan;
- Sebaliknya, semakin sulit memuaskan kebutuhan yang tingkatnya lebih tinggi, semakin besar keinginan untuk memuasakan kebutuhan yang lebih mendasar.
Belajar
- Gage mengartikan 'belajar' sebagai suatu proses perubahan prilaku
- Cronbach mendefinisikan belajar: "learning is shown by a change in behavior as a result of experience" (pembelajaran ditunjukkan oleh perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)
- Harold Spears mengatakan bahwa: "learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction" (belajar adalah untuk mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti arah).
- Geoch, menegaskan bahwa: "learning is a change in performance as result of practice".
Paradigma Belajar
Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk mengubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional yang berorientasi pada global mindset. Fokus pembelajarannya adalah pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata pelajaran, tapi menjadi pembelajar sepanjang hayat (long life learners)
Motivasi Belajar
Ada empat katagori yang perlu diketahui oleh seorang guru yang baik terkait dengan motivasi "mengapa siswa belajar", yaitu
- Motivasi intrinsik (siswa belajar karena tertarik dengan tugas-tugas yang diberikan),
- Motivasi instrumental (siswa belajar karena akan menerima konsekuensi: reward atau punishment),
- Motivasi sosial (siswa belajar karena ide dan gagasannya ingin dihargai), dan
- Motivasi prestasi (siswa belajar karena ingin menunjukkan kepada orang lain bahwa dia mampu melakukan tugas yang diberikan oleh gurunya)
Strategi dan metode pembelajarannya adalah mengacu pada konsep konstruktivisme yang mendorong dan menghargai usaha belajar siswa dengan proses enquiry & discovery learning.
Paikem merupakan model pembelajaran kontekstual yang melibatkan paling sedikit empat prinsip utama dalam proses pembelajarannya.
- proses Interaksi (siswa berinteraksi secara aktif dengan guru, rekan siswa, multi-media, referensi, lingkungan dsb).
- proses Komunikasi (siswa mengkomunikasikan pengalaman belajar mereka dengan guru dan rekan siswa lain melalui cerita, dialog atau melalui simulasi role-play).
- proses Refleksi, (siswa memikirkan kembali tentang kebermaknaan apa yang mereka telah pelajari, dan apa yang mereka telah lakukan).
- proses Eksplorasi (siswa mengalami langsung dengan melibatkan semua indera mereka melalui pengamatan, percobaan, penyelidikan dan/atau wawancara).
Teknik Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
- Memberikan penghargaan dengan menggunakan kata-kata, seperti ucapan bagus sekali, hebat, dan menakjubkan. Penghargaan yang dilakukan dengan kata-kata (verbal) ini mengandung makna yang positif karena akan menimbulkan interaksi dan pengalaman pribadi bagi diri siswa itu sendiri
- Memberikan nilai ulangan sebagai pemacu siswa untuk belajar lebih giat. Dengan mengetahui hasi yang diperoleh dalam belajar maka siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat lagi.
- Menumbuhkan dan menimbulkan rasa ingin tahu dalam diri siswa. Rasa ingin tahu dapat ditimbulkan oleh suasana yang mengejutkan atau tiba-tiba.
- Mengadakan permainan dan menggunakan simulasi. Mengemas pembelajaran dengan menciptakan suasana yang menarik sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan dan dapat melibatkan afektif dan psikomotorik siswa. Proses pembelajaran yang menarik akan memudahkan siswa memahami dan mengingat apa yang disampaikan.
- Menumbuhkan persaingan dalam diri siswa. Maksudnya adalah guru memberikan tugas dalam setiap kegiatan yang dilakukan, dimana siswa dalam melakukan tugasnya tidak bekerjasama dengan siswa yang lainnya. Dengan demikian siswa akan dapat membandingkan hasil pekerjaan yang dilakukannya dengan hasil siswa lainnya.
- Memberikan contoh yang positif, artinya dalam memberikan pekerjaan kepada siswa guru tidak dibenarkan meninggalkan ruangan untuk melaksanakan pekerjaannya lainnya.
- Penampilan guru; penampilan guru yang menarik, bersih, rapi, sopan dan tidak berlebih-lebihan akan memotivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Termasuk juga kepribadian guru, guru yang masuk kelas dengan wajah tersenyum dan menyapa siswa dengan ramah akan mebuat siswa merasa nyaman dan senang mengikuti pelajaran yang sedang berlangsung.
Indikator Keberhasilan
- Adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar
- Adanya keinginan, semangat dan kebutuhan dalam belajar.
- Memiliki harapan dan cita-cita masa depan
Itulah beberapa hal yang bisa menjadi motivasi guru dan siswa untuk meningkatkan kwalitas belajar di dalam atau diluar sekolah. Semoga bermanfaat...