Pengertian Model Think Pair Share. Menurut Trianto (2009 : 81) model pembelajaran Think Pair Share (TPS) atau berfikir berpasangan berbagi merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.
Pertama kali dikembangkan oleh Frang Lyman dan koleganya di Universitas Maryland sesuai yang dikutip Arend (1997), menyatakan bahwa TPS merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi kelas.
Langkah-Langkah Model Think Pair Share
Menurut Trianto (2009 : 81) langkah – langkah model TPS adalah:
- Langkah 1: Berfikir (Thinking)
Guru mengajukan suatu pertanyaan atau masalah yang dikaitkan dengan pelajaran, dan meminta siswa menggunakan waktu beberapa menit untuk berfikir sendiri jawaban atau masalah. Siswa membutuhkan penjelasan bahwa berbicara atau mengerjakan bukan bagian berfikir.
- Langkah 2: Berpasangan (Pairing)
Selanjutnya guru meminta siswa untuk berpasangan dan mendiskusikan apa yang telah mereka peroleh. Interaksi waktu yang disediakan dapat menyatukan jawaban jika suatu pertanyaan yang diajukan atau menyatukan gagasan apabila masalah khusus yang diidentifikasi. Secara normal guru memberi waktu tidak lebih dari 4 atau 5 menit untuk berpasangan.
- Langkah 3: Berbagi (Sharing)
Pada langkah akhir, guru meminta pasangan-pasangan untuk berbagi dengan keseluruhan kelas yang telah mereka bicarakan. Hal ini efektif untuk berkeliling ruangan dari pasangan kepasangan lain dan melanjutkan sampai sekitar sebagian pasangan mendapat kesempatan untuk melaporkan.
Kelebihan Model TPS
Menurut Lie (2002 : 45) kelebihan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah meningkatkan partisipasi, cocok untuk tugas sederhana, lebih banyak kesempatan untuk kontribusi masing-masing anggota kelompok, interaksi lebih mudah, dan lebih mudah dan cepat membentuk kelompok.
Kelemahan Model TPS
Menurut Lie (2002 : 45) kelemahan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) adalah banyak kelompok yang melapor dan dimonitor, lebih sedikit ide yang muncul, jika ada perselisihan tidak ada penengah.
Upaya Mengatasi Kelemahan Model TPS
Menurut penulis upaya mengatasi kelemahan dari model TPS adalah upayakan siswa sudah mengerti materi yang sedang dipelajari dan mengerti tengtang langkah-langkah model TPS yang diterapkan. Guru harus berperan menjadi penengah jika terjadi perselisihan.
Referensi/Pustaka :
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Renika Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Priatna, Nanang. Darhim. 2003. Problem Posing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Putra, Sitiava Rizema. 2013. Desain Nelajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Renika Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.
Lie, Anita. 2002. Cooperatif Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Nuharini, Dewi. 2008. Matematika Konsep dan Aplikasinya. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Priatna, Nanang. Darhim. 2003. Problem Posing dan Problem Solving dalam Pembelajaran Matematika. Bandung: Pustaka Ramadhan.
Putra, Sitiava Rizema. 2013. Desain Nelajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta: DIVA press.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media.