Pengertian Metode Ceramah dan Tanya Jawab: Metode ceramah dan tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa serta cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus di jawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. (Djamarah, 2010: 94 – 97). Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:95) adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain.
Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka di pandang perlu untuk memberikan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa teradap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah.
Metode Ceramah dan Tanya Jawab Dalam Pembelajaran
Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:97) adalah metode yng boleh di katakan metode tradisional, karena sejak dahulu meode ini telah di gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru, tetapi metode ini tetap tidak bisa di tinggalkan nbegitu saja dalam kegiatan pengajaran seperi di pedesaan yang kekurangan fasilitas.
Metode ceramah dan tanya jawab menurut Djamarah (2010:95) adalah metode tertua dan banyak digunakan dalam proses pendidikan baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Mengingat metode ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan maka penggunaannya harus di dukung dengan metode lain. Karena itu, setelah guru memberikan ceramah, maka di pandang perlu untuk memberikan kepada siswanya mengadakan tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah di sampaikan guru melalui metode ceramah.
Dalam penulisan ini, peneliti juga mengartikan sebagai pembelajaran tradisional. Metode pembelajaran tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan lebih banyak menggunakan ceramah dan tanya jawab. Teknik pembelajaran ini pada umumnya menyampaikan informasi, menggunakan ide dan prinsip serta untuk menyampaikan perintah atau tugas. Siswa secara pasif menerima rumus atau kaidah (membaca, mendengarkan, mencatat, menghafal) tanpa memberikan kontribusi ide dalam proses pembelajaran (Nurhadi,2004:35). Pembelajaran dimulai dengan penyajian atau penjelasan materi pelajaran. Setelah penyajian materi, guru memberikan kesempatan bertanya pada siswa untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas, dan pada akhir pelajaran guru memberi tugas – tugas rumah.
Kardi dan Nur (dalam Trianto, 2006:44) menjelaskan bahwa pembelajaran yang berpusat pada guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memerhatikan, mendengarkan, dan resitasi (tanya jawab). Ini tidak berarti bahwa pembelajaran bersifat otoriter, dingin, dan tanpa humor. Ini berarti bahwa lingkungan berorientasi pada tugas dan memberi harapan tinggi agar siswa mencapai hasil belajar dengan baik.
Langkah – Langkah Dalam Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Menurut Djamarah (2010:99) langkah-langkah metode ceramah dan tanya jawab sebagai berikut:
- Persiapan : Menciptakan kondisi belajar siswa.
- Pelaksanaan :
- Penyajian, guru menyampaikan bahan pelajaran
- asosiasi / komparasi, artinya memberikan kesempatan pada siswa untuk menghubungkan dan membandingkan materi ceramah yang telah diterimanya melalui tanya jawab
- Evaluasi / tindak lanjut : Mengadakan penilaian tehadap pemahaman siswa mengenai bahan yang telah diterimanya, melalui tes tulisan atau tugas lain
Kelebihan dan Kekurangan Metode Ceramah dan Tanya Jawab
Metode ini menurut Djamarah (2010:97) metode ceramah dan tanya jawab mempunyai kelebihan dan kekurangan antara lain sebagai berikut :
a. Kelebihan
- Guru mudah menguasai kelas
- Mudah mengorganisasikan tempat duduk/kelas
- Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar
- Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya
- Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
b. Kekurangan
- Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata – kata)
- Yang visual menjadi rugi, yang auditif (mendengar) yang besar menerimanya
- Bila selalu digunakan dan terlalu lama, membosankan
- Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya, ini sukar sekali
- Menyebabkan siswa menjadi pasif
c. Untuk mengatasi kekurangan metode ini adalah :
- Mentampaikan garis besar bahan ajar,baik secara lisan maupun tertulis
- Menyelingi dengan contoh – contoh yang erat kaitannya dengan kehidupan peserta didik, sekali – kali lakukan humor yang menunjang pembelajaran.
- Mengontrol arah pembicaraan agar tidak monoton, dan melakukan penekanan- penekanan pada materi – materi tertentu.
- Mengakhiri ceranah dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menanyakan hal – hal yang belum jelas.
Referensi :
Roestiyah 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Depdikbud.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Roestiyah 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Depdikbud.1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.