Etika bagi pemberi
Orang yang akan menberikan zakat hendaknya memperhatikan hal-hal berikut ini :
- Mengerti tujuan zakat. Yakni; a)sebagai ujian bagiorang yang mengaku mencintai Allah SWT dengan mengeluarkan harta yang ia senangi. b) membersihkan diri dari sifat kikir yang dapat mencelakakan dirinya dan c) mensyukuri nikmat harta.
- Merahasiakan dalam mengeluarkan zakat. Agar ia terhindar dari sifat riya’ dan mencari popularitas. Terang-terangan dalam memberikan zakat termasuk penghinaan secara langsung terhadap si penerima dimata orang lain. Apabila khawatir dicurigai tidak berzakat, berikan sebagian zakatnya kepada orang fakir dengan cara terang-terangan dan sisanya diberikan secara sembunyi-sembunyi.
- Tidak merusak zakatnya dengan cara mengingatkan jasanya dan menyakiti si penerima.
- Harus memandang kecil/remeh pemberiannya terhadap orang lain.
- Memilih harta yang dianggap paling halal, paling bagus dan paling disenangi sebagai zakatnya.
- Mencari penerima yang bersih jiwanya dari golongan yang delapan tersebut.
Etika penerima
Hendaknya penerima memiliki sikap-sikap berikut :
- Mengerti bahwa Allah mewajibkan memberikan zakatnya kepadanya agar dapat mencukupi apa yang menjadi kepentingannya. Dan agar dia menjadikan kepentingannya hanya semata-mata karena mencari ridlo Allah.
- Berterima kasih kepada pemberi, mendoakan dan memberikan pujaan kepadanya. Karena orang yang tidak berterima kasih kapada sesame berarti tidak bersyukur kepada Allah.
- Memperhatikan apa yang diberikan kepada dirinya; bila bukan dari sesuatu yang halal, jangan sekali-kali mengambilnya.
- Menghindari terjadinya syubhat bagi dirinya dengan cara menerima pemberian zakat secukupnya, tidak melebihi kebutuhannya.