Pengelolaan Bahan Perpustakaan Dengan Benar. Pengolahan bahan perpustakaan merupakan suatu proses kegiatan kepustakawanan yang meliputi kegiatan inventarisasi, pembuatan deskripsi bahan pustaka, penentuan tajuk subjek dan nomor klasifikasi, pembuatan kartu katalog dan label buku, penjajaran atau filing dan penyusunan bahan pustaka di rak atau shelving.
Kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan pokok dalam rangkaian kegiatan perpustakaan, karena suatu bahan pustaka belum dapat ditelusur atau dimanfaatkan oleh pengguna perpustakaan apabila belum dilakukan pengolahan terhadap bahan pustaka tersebut. Kegiatan pengolahan bahan pustaka memungkinkan koleksi perpustakaan tertata secara sistematis dan dapat ditemukan kembali secara cepat dan tepat oleh pengguna perpustakaan. Sebagai kegiatan pokok, kualitas hasil pengolahan bahan pustaka sangat mempengaruhi keberhasilan perpustakaan dalam menjalankan tugasnya, karena itu kegiatan pengolahan bahan pustaka perlu dilakukan secara profesional.
Disamping untuk menata koleksi bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, kegiatan pengolahan bahan pustaka merupakan kegiatan intelektual yang sifatnya sangat kompleks karena berhubungan dengan ilmu pengetahuan sebagai hasil karya intelektual yang didalamnya terkandung minat dan kebutuhan masyarakat terhadap perkembangan informasi dan pengetahuan.
Keanekaragaman tersebut, sangat berpengaruh terhadap hasil kerja kegitan pengolahan bahan pustaka, karena dengan adanya keragaman akan memunculkan perbedaan persepsi oleh pustakawan pengolahan terhadap suatu bahan pustaka yang akan diolah. Perbedaan persepsi ini disebabkan karena adanya perbedaan latar belakang pendidikan dari setiap pustakawan yang melakukan kegiatan pengolahan bahan pustaka.
Dengan kondisi tersebut maka akan muncullah beragam jenis hasil pengolahan yang akan dipakai sebagai alat penelusuran oleh pemakai, hal ini seharusnya tidak boleh terjadi karena dalam kegiatan pengolahan harus berdasarkan pedoman standar yang berlaku secara internasional. Karena itu dalam melakukan kegiatan pengolahan perlu didasarkan pada pedoman kerja yang jelas sehingga kemungkinan munculnya permasalahan tersebut dapat diperkecil.
1. Alur Pengolahan Bahan Pustaka
Bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan, apa pun jenisnya perlu diolah atau dilakukan pengorganisasianya sebelum dilayankan kepada pengguna perpustakaan. Karena itu dalam kegiatan pengolahan perlu memperhatikan alur dalam pengolahan, yang terdiri dari kegiatan:
- Inventarisasi bahan pustaka
- Pembuatan deskripsi bibliografis
- Penentuan tajuk dan nomor panggil (call number)
- Penyelesaian fisik bahan pustaka
2. Inventarisasi Bahan pustaka
Inventarisasi bahan pustaka merupakan kegiatan mencatat dan memberikan nomor induk terhadap suatu bahan pustaka sehingga diketahui keberadaannya sebagai kekayaan suatu perpustakaan, langkah yang dilakukan dalam inventarisasi bahan pustaka adalah:
a. Pemberian stempel buku
Semua bahan pustaka yang masuk ke perpustakaan perlu diberikan stempel. Pemberian stempel ini tidak hanya dilakukan pada satu tempat tetapi di beberapa bagian buku seperti: di balik halaman judul, bagian tengah halaman, bagian halaman yang tidak ada tulisan, halaman akhir dan halaman yang dianggap rahasia.
Ada berbagai macam stempel, seperti: stempel inventaris, stempel identitas perpustakaan. Stempel inventaris dibubuhkan di balik halaman judul yang memuat nama perpustakaan, kolom inventaris, serta nomor inventaris, sedangkan stempel identitas perpustakaan berisi nama perpustakaan. Stempel sebaiknya dibubuhkan pada halaman tertentu yang sedapat mungkin tidak mengganggu informasi yang terdapat di dalam bahan pustaka.
b. Pemberian pemberian nomor induk
Setiap bahan pustaka yang akan menjadi koleksi dari suatu perpustakaan harus diberikan nomor induk. Nomor induk ini diperlukan untuk mengetahui jumlah koleksi yang di miliki oleh suatu perpustakaan, nomor induk ini kemudian dicatat dalam buku induk. Nomor induk adalah nomor urut buku yang diadakan oleh suatu perpustakaan.
Oleh : Sri Mulyani